Durga Dewi 1 - Trisakti |
Idha Bhatari Durga adalah perwujudan dewi kasih sayang yang melindungi alam semesta. Idha Bhatari Durga adalah perpaduan Siwa-Parwati, akan tetapi lebih condong menonjolkan sifat keibuannya atau kewanitaanya yang diperlihatkan, karena hanya ibu yang dapat memberikan kasih sayang kepada seluruh alam semesta ini. Peran ibu di dalam kehidupan sehari-sehari sangatlah penting karena dalam tatanan kehidupan keluarga dan dalam kehidupan manusia, ibu adalah segala-galanya. Karena sosok wanita adalah sedemikian mulianya dalam tatanan manusia dan juga alam Dewa sehingga Shakti daripada para Dewa adalah istri dari para Dewa itu sendiri. Sebagai contoh:
Penguasaan alam:
Akan tetapi, khususnya di Bali kata ‘sakti’ diidentikan dengan yang berbau mistik atau mejik atau seseorang yang mempunyai kemampuan mistik disebut sebagai ‘sakti’. Padahal dalam sastra dan kitab sutra mengatakan, sakti adalah ilmu pengetahuan yang paling tinggi dan sakti yang paling tinggi dan yang paling mulia adalah kasih sayang. Maka pada hakikatnya, kita sebagai manusia agar bisa memberikan kasih sayang kepada umat manusia lainnya dan juga alam semesta ini agar mendapat kedamaian dan ketentraman di bumi. Kita sebagai umat manusia hendaklah bisa berpikir positip selalu karena dari berpikir positip, kita, manusia, bisa memberikan kasih sayang kepada seluruh alam semesta ini. Pencerahan ini adalah sangatlah penting untuk umat, karena sesungguhnya Idha Bhatari Durga Dewi adalah yangg melindungi kita dari kematian dan kehancuran. Perwujudan Idha Bhatari Durga adalah kesempurnaan perwujudan kasih sayang karena dari perwujudan Gayatri Dewi atau perpaduan ketiga Dewi (Sakti). Perwujudan Idha Bhatari Durga adalah yang paling sempurna, karena mempunyai kewenangan melindungi marcapada dari segala marabahaya dan kematian. Idha Bhatari Durga slahsatunya diwujudkan sebagai Dewi yang sangat cantik bernama Dewi Bertangan Seribu serta duduk di atas Singa. Di Bali, perwujudan tersebut dikenal dengan sebutan Dewi Durga Nawa Ratri, yaitu kemenangan dharma melawan adharma, yang dalam tatanan hari suci sering disebut dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Pada hari raya tersebut Dewi Durga Nawa Ratri sedang memenangkan dharma atau kebaikan dari sifat adharma atau kejahatan yang terjadi di alam semesta ini. Dan tepat di Hari Raya Kuningan adalah hari kebahagian untuk alam semesta karena Idha Bhatari Durga Dewi sedang turun ke bumi untuk melindungi para umatnya yang berbakti kepada Beliau serta menganugrahkan kasih sayang kepada seluruh alam mercapada dan isinya. Idha Bhatari Durga disebut juga sebagai Candi, dari sinilah pada mulanya timbul istilah Candi (Candikagrha) untuk menamai bangunan suci sebagai tempat memuja para Dewa dan roh yang dianggap suci. Serta, peran Idha Bhatari Durga dalam menyelamatkan dunia dari ambang kehancuran baik moral dan perilaku disebut dengan KALIMOSADA (kali-Maha-Husada) yang artinya Dewi Durga adalah obat yang paling mujarab dalam Zaman kekacuan moral, pikiran dan perilaku. Misi Beliau turun ke bumi disebut KALIKA DHARMA. Dewi Durga dalam ajaran Tantra adalah Ibu kebajikan, dipuja tidak saja oleh para Dewa tetapi juga Iblis dan Setan. Sedangkan pada kisah Ramayana, juga diceritakan bahwa Rama memuja Dewi Durga untuk dapat membunuh Rahwana. Kemudian dalam kisah besar Mahabrata, Kresna memuja Dewi Durga untuk dapat mengalahkan Kurawa. Sedangkan Dewa Wisnu sendiri memuja Dewi Durga sebagai Yoga Maya-nya Wisnu. Dewi Durga juga dipercaya sebagai Mahamaya, akar sebab dan bentuk dunia, serta dalam Durga Saptathi, Durga memiliki 108 nama yang diyakini sebagai Ibu Pencipta. bersambung... Durga Dewi 2 - Moksha |