Batu Filsuf - Rahasia Hidup Abadi |
BATU FILSUF – ALKEMI – RAHASIA KEABADIAN NICOLAS FLAMEL Yang ajaib, Ramuan dari beberapa unsur kimia yang sama tersebut juga dikatakan menjadi ‘ramuan umur panjang’ dan penemunya dikatakan sebagai yang telah mewarisi kebijaksanaan tertinggi. Adalah Nicolas Flamel dari Perancis ahli Alkemi yang berhasil meramu beberapa unsur kimia dasar sehingga Ia bisa merubah logam Timah menjadi Emas seberat logam Timah tersebut, yang dituturkan oleh beberapa muridnya, setelah Ia dinyatakan wafat. Di masa selanjutnya, dengan kehebohan-kehebohan dunia Alkemi, kemudian media-media di eropa melansir bahwa Flamel masih hidup walau pada tahun 1481 dikatakan telah wafat. Beberapa orang bersaksi bahwa Ia muncul di berbagai Negara Eropa dan meyakinkan dirinya bahwa Ia memang Flamel, dan kerap memberi teori-teori kimia spektakuler kepada Ilmuwan-ilmuwan, bahkan transkrip tersebut diterbitkan pada famplet-famplet dan didiskusikan luas. Kemudian Ia dikatakan pula memalsukan kematian dirinya karena privasinya mulai terganggu karena dikejar dan diburu oleh orang-orang dengan berbagai kepentingan. Termasuk oleh kalangan Spiritual karena Ia dianggap sebagai seorang Penyihir, seorang anggota dari ordo kegelapan. Kemudian salah seorang ilmuwan mengatakan Nicolas Flamel muncul bersama istrinya yang juga berumur panjang atau bisa jadi mereka sudah hidup abadi beberapa tahun setelah kematiannya?. Selanjutnya, dalam suatu artikel mensinyalir bahwa ramuan Nicolas Flamel tersebut kemudian dibekukan dengan metode yang diketahuinya, dan setelah membeku menjadi batu permata yang disebut Lapis Philosophorum dan inilah yang disebut Batu Filsuf. Saking melegendanya kisah batu Filsuf kemudian batu ini muncul kembali dalam film Harry Potter and The Philoshoper’s Stone yang mengejutkan dunia. Kehebohan dunia alkemi mewabah di seluruh Eropa dan bahkan dunia, sampai dengan saat ini. Para ilmuwan tak henti-hentinya melakukan penelitian untuk membuat ramuan batu Filsuf dan mencari pengetahuan mengenai batu misteri ini baik untuk merubah logam dasar dan untuk mencapai hidup abadi. Catatan-catatan Flamel kemudian ramai-ramai diburu, dianalisa dan dipraktekkan, bahkan sudah diterbitkan dan bisa dibeli di berbagai toko buku online dunia. Kemudian, pada ruang dan waktu berikutnya, beberapa tahun setelah Flamel dinyatakan wafat, muncul suatu tulisan yang menghebohkan yaitu proyeksi dari suatu keajaiban ramalan. Adalah Nostradamus yang sama-sama seorang Perancis menulis hal yang hampir mirip dan buku ramalannya diterbitkan tahun 1555, bahwa ilmu kimia akan menemukan suatu campuran untuk merubah logam dasar menjadi emas. Ia menulis seolah sudah mengetahui rumusan tersebut. Ia juga meramalkan bahwa manusia akan mampu mencapai umur 200 tahun. Ini seperti ditulis oleh orang yang sama, dan pada saat tersebut kalau Ia adalah orang yang sama maka Ia sedang memproyeksikan dirinya sendiri yang saat itu telah mencapai umur hampir 150 tahun! Pada tahun 2011 dunia heboh dengan peristiwa 11 September, dan itu telah diramalkan oleh Nostradamus, dikatakan di atas langit Amerika ada dua buah cerutu menabarak dua bangunan manusia. Diramalkan pula bahwa pada tahun 2015 akan ada bunyi keras dari langit, pada bulan Juni 2015 dunia heboh dengan suara terompet Sangkakala. Dan satu ramalan di akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016 salah satu gunung di Italia akan meletus. Dalam sastra kamoksan bahwa kalau seseorang mampu menjadi hidup abadi maka orang tersebut akan mewarisi suatu kebijaksanaan tinggi. Ia akan bisa melakukan transfortasi waktu. Sebab orang hidup abadi organ tubuhnya tidak mengalami pertumbuhan dan juga kehancuran. Darah, tulang, kulit, dan organ lainnya telah menyatu. Tubuh hidup abadinya kemudian menyatu dengan pikiran namun belum dengan Jiwa. Kalau menyatu dengan Jiwa maka Ia akan mencapai kebebasan mutlak. Dan sepertinya Nicolas Flamel belum mengalami penyatuan tubuh abadi dan Jiwa, kalau melihat dari prediksi-prediksi yang Ia tulis. Jadi saya menyimpulkan bahwa Flamel dan Nostradamus kemungkinan besar adalah orang yang sama atau memberi informasi kepada Nostradamus. Sebab menurut sabda tidak ada manusia biasa yang bisa menembus dan meretas lapisan-lapisan ruang dan waktu sedemikian jauh di depan selain orang hidup abadi. Dalam sastra kamoksan dijelaskan bahwa orang yang hidup abadi bisa melakukan transfortasi waktu, artinya Ia bisa menuju ke kurun waktu di depan maupun di belakang. Sebab tubuhnya sudah resistan atau tahan terhadap perjalanan waktu. Hukum relativitas sudah tidak berpengaruh kepada dirimya namun tidak dengan benda materi yang melekat pada dirinya saat melakukan transfortasi waktu. Bayangkan meteor jatuh dari angkasa, terbakar karena bergesekan dengan udara. Jadi hukum-hukum fisika tidak lagi bisa menghancurkannya. Namun sebelum Jiwa menyatu dengan tubuh abadi, maka akan selalu kembali ke masa di mana Ia meninggalkan ruang dan waktu. Sebabnya Jiwa masih terikat ke alam materi asal mula. Berbeda dengan manusia yang sudah mencapai tahap kebebasan, di mana Jiwa dan tubuh abadi bersatu sehingga Jiwa adalah tubuh dan tubuh adalah Jiwa. Pada saat transfortasi waktu Ia akan menghilangkan tubuhnya dan setelah sampai di tujuan menciptakan kembali tubuh tersebut sesuai dengan keinginan, tidak harus sesuai wujud asal. Manusia yang mampu mencapai ini disebut Bodisattawa dan sudah menguasai unsur materi dan penciptaan. Kemudian alasan mengapa Ia tidak bisa meramal dengan akurat atau membawa teknologi masa depan ke masa kini, kalau Ia bisa melakukan transfortasi waktu?. Alasannya karena semakin jauh perjalanan ke masa depan maka semakin sedikit yang bisa diingat. Sebab pada saat kembali Ia seperti terbangun dari mimpi dan harus mengingat-ingat semua perjalanannya tersebut, dan bahkan sebagian hilang dalam perjalanan. Sebab pikiran dalam pengertian yang lebih tinggi adalah juga materi dan bisa hilang atau lupa karena waktu. Kembali kepada Batu Filsuf. Bahwa batu tersebut benar-benar ada dan diciptakan oleh Nicolas Flamel. Batu Filsuf adalah batu hidup. Dikatakan hidup karena batu ini akan berubah warna setiap saat karena intensitas cahaya dan karena gerakan ruang dan waktu di alam semesta. Warna dasar dari batu ini adalah seperti pada gambar di atas yang diambil dari film Harry Potter. Saya menggunakan display Retina dari Macbook untuk mengolah warna. Jadi yang menggunakan Macbook bisa lebih cocok untuk warna yang disajikan di sini. Warna tersebut bisa bening seperti air, coklat, merah muda/pink, oranye, hitam pekat, dan warna dasar malam hari adalah hijau bening dan bersinar terang. Menurut wangsit, manakala ia berubah warna menjadi biru tua bening (warna dari Baby Blue Topas), pada saat ini terjadi maka segala permohonan manusia yang berhubungan dengan materi akan terkabulkan termasuk memegang Timah akan menjadi Emas!. Pada saat perubahan warna tersebut bumi sedang menerima kunjungan Mandala-mandala penting yang secara alami selalu terjadi dan merupakan cara alam semesta merawat dan merevitalisasi keseimbangan bumi. Menurut wangsit, keberadaan Nicolas Flamel di bumi adalah untuk membantu perkembangan peradaban manusia dalam berbagai aspek pengetahuan dan teknologi. Ia telah pula mewarisi kebijaksanaan tinggi dan menjadi manusia setengah Dewa dengan keabadiannya. Batu Filsuf kemudian raib dari genggamannya dan sekarang terpecah menjadi beberapa buah dan berada di haribaan bumi. Seperti para Mpu menciptakan berbagai benda pusaka yang kemudian ditemukan oleh manusia dengan berbagai cara yang diketahuinya. Semua sudah diatur dalam hukum sebab akibat. Benda keramat tidak mungkin jatuh kepada orang sembarangan. Walau Ia memperolehnya belum tentu mampu memanfaatkannya atau yang ada malah menjadi beban dan menyakiti dirinya. Pada kaliyuga sekarang, batu Filsuf akan kembali muncul dan menjadi anugerah kepada manusia-manusia dengan budi tinggi dan organ spiritual hampir mencapai kesempurnaan. Orang-orang biasa dengan hati tulus dan ikhlas juga sangat mungkin menerima anugerah batu Filsuf, akan tetapi Ia tidak mampu untuk menguasainya sebab batu Filsuf adalah semacam titik penerima prana sangat besar. Prana besar hanya mungkin diterima oleh manusia yang telah mengalami perkembangan jalur-jalur spiritual di tubuhnya. Apabila orang biasa mendapatkan batu Filsuf tubuhnya akan sakit dan akan mengalami berbagai keluhan metabolisme. Maka Ia akan menemukan orang yang pantas untuk menerima batu tersebut. Ia hanya bagian dari fenomena alam dan akan meningkatkan spiritual dirinya secara instan. Untuk mengetahui Anda pantas menerima anugerah tersebut maka ciri-ciri pertamanya adalah; Begitu Anda memakai batu Filsuf maka dalam waktu yang tak terlalu lama akan bisa melihat roh-roh orang mati. Adalah awal dari suatu pencerahan. Sudah dijelaskan di atas seandainya manusia Nusantara ada yang beruntung memperoleh anugerah tersebut, maka ciri-ciri dari batu Filsuf adalah seperti di atas. Yang pasti bukan dari jenis akik, tetapi seperti semi precious stones. Atau tembus pandang seperti pada contoh Baby Blue Topas di atas. Penjelasan pada artikel ini adalah memanfaatkan batu Filsuf untuk mencapai tujuan spiritual, hidup abadi dan ini atas seizin Hyang Kalki Awatara. Beberapa simbol dalam tulisan Nicolas Flamel Flamel menampilkan beberapa simbol yang mungkin akan dipahami oleh manusia pada masa di depannya. Simbol-simbol tersebut ditemukan pada catatan-catatan Flamel oleh ilmuwan berikutnya dan tidak ada interpretasi jelas. Sebab di masanya kejeniusan Flamel jauh melampaui teknologi yang ada pada masa tersebut dan cenderung orang seperti Flamel disudutkan sebagai seorang penyihir dan bahkan seorang pemuja iblis serta pengikut dari ordo-ordo yang lebih kuno. Juga sebagian catatan-catatan mensinyalir bahwa Ia disebutkan sebagai seorang praktisi Iluminati atau seorang Freemason sebab ditemukan kemudian simbol-simbol dari kedua jenis aliran kepercayaan tersebut. Berikut adalah yang berhubungan dengan keabadian, setidaknya dari interprestasi dari dasar-dasar ilmu moksha.
Gambar di atas menunjukkan pembentukan Piramid Trinetra yang menyebabkan seseorang mencapai pencerahan manakala mencapai kebangkitan. Titik cakra Ajna terletak satu jari di atas pertemuan alis. Letakkan jari telunjuk kanan di titik cakra Ajna lalu jari telunjuk kiri di atasnya, lalu pindahkan telunjuk kiri ke atasnya, demikian sampai menemukan cakra mata ke tujuh. Hitung dari 3, 4, 5, 6, 7. Kemudian titik di alis bisa ditemukan pada cekungan tulang tengkorak. Titik di bibir adalah cekungan bibir. Sedangkan titik kelenjar pineal adalah tepat di pusat kepala. Piramid Trinetra terbentuk dari dua piramid atas dan bawah. Yang atas berwarna kuning emas dan yang bawah berwarna putih bening. Bayangkan kedua piramid terbentuk dari kedua sinar tersebut dengan menghubungkan titik-titik tersebut. Sebenarnya demikianlah proses pencerahan. Gambar di bawah menunjukkan ciri dari jalur meridian tubuh yang bersumber dari bangkitnya cakra dasar. Manakala cakra dasar bangkit maka sinar seperti trisula ini akan terbentuk dan melalui cakra pusar (tantien, yang terletak tiga jari di bawah pusar), cakra jantung, kedua puting susu yang disebut milky way di alam semesta, dan selanjutnya tiga sinar ini bersatu di sinar Antahkarana menuju Pineal. Selanjutnya sinar dari Piramid Trinetra akan berubah menjadi warna Ungu. Maka pada saat hal tersebut terjadi hubungan dari bumi dengan alam semesta berpusat di cakra jantung. Pada saat jalur sudah terbuka secara utuh dari cakra mahkota ke cakra dasar, pada saat tersebut ular Kundalini menuju cakra Mahkota. Maka manusia tersebut akan mencapai pencerahan. Kebangkitan Kundalini pertama yang disebut Tirtha Amrta.
- 9 Maret 2016 – Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dan Samudra Pasifik utara |