Kisah Gusti Kanjeng Ratu Kidul |
Kamis, 01 Oktober 2015 10:29 |
Ida Pandita Mpu Paramadaksa Purohita Pada saat perjalanan ke Tirtomoyo, Wonogiri menelusuri perjalanan Leluhur, hadirlah putra Bhatara Indra Wilatikta, secara gaib. Beliau hanya menyebut Putra Bhatara Indra Wilatikta dan kemudian menceritakan kisah Penguasa Pantai Selatan dan Pantai Utara. Inilah kisah Beliau: Seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa adalah seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan bibi dari Joko Suruh, bernama Ratna Suwida, menolak cintanya. Ketika muda, Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai Selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian. |
Baca selengkapnya...
|
Bhisama Bhatara Kawitan Pasek Gelgel |
Kamis, 10 September 2015 10:59 |
Ida Pandita Mpu Paramadaksa Purohita
Keberadaan Purohita Pura berdiri atas restu Puri Agung Dharma Giri Utama, di mana Pinisepuh I Gusti Agung Yudhistira yang bergelar abhiseka Bhatara Raja Wilatikta XIV, sebagai Ratu yang disungkemi para abdi dalem yang disebut para. Pendirian Pura sesuai dengan pakem dari Raja Purana yaitu Puri Para Pura Purana. Setelah Puri memiliki Para atau abdi maka dibuatlah Pura kemudian sejarah mencatatnya sebagai Purana. Bukanlah suatu kebetulan kemudian Hyang Mpu Kuturan mengamanahkan untuk mewujudkan stana dari Yamadipati atau Sang Hyang Purohita. Selanjunya, karena adanya bhisama Ida Bhatara Lingsir Pasek Gelgel kepada Wargi Sentana atau keturunannya, dan kebetulan sebagai abdi dari Bhatara Raja, maka saya Jero Mangku Pasek Mukti Murwo Kuncoro (waktu masih walaka) memohon izin untuk mendirikan simbol dari Puri di Purohita Pura agar wargi Sentana Pasek yang selama ini jarang mengetahui bhisama ini tidak salah dalam melakukan bhakti sebagai warga Pasek Gelgel. Adapun bhisama Ida Bhatara Kawitan Pasek Gelgel adalah sebagai berikut: "pratisentananingsun kabeh, nira bhatara lingsir pasek gelgel maweh sesuluh dening pasek ngarannya pelaksana sesana kawitan, sang amangku titah saking ratuning rat. mwang memarek ngiring ratuning rat sasuwen urip ingsun. nihan mangkana ingsung awedar tata titi ngaran: utamaning bhakti warih pasek gelgel, inganika bhakti ring puri ikang pageh ngelakoni tattwa padesa, lantur wenang kita anembah bhakti ring manira". |
Baca selengkapnya...
|
|
|
|
Halaman 1 dari 5 |