Penciptaan berarti: - Bertumbuh dengan ikatan dan aturan.
- Menjaga semuanya teratur dan melindungi semua ciptaan dari ketidakteraturan adalah bisa dilakukan dengan menjaganya.
- Membagi Dunia makro dan menjadikannya dengan bentuk mikro adalah samhara (penghancuran).
- Dan menjaganya hingga penciptaan yang berikutnya adalah Thirodhana Sankalpa (mengalami kemunduran, atau Kembali).
Keempat proses di atas saling berhubungan. 5. Yang paling akhir dan paling Utama adalah Anugerah (berkah suci, restu) yang membebaskan persembahan, mukti (pembebasan).
Hanya Dewa Siwa yang mampu memberikan anugerah atau berkah. Kebebasan untuk mencapai mukti (pembebasan, moksha) semuanya terlahir dari bumi. Hanya dengan Air semuanya bisa tumbuh. Hanya melalui Cahaya dan kehangatan mereka akan pergi. Hanya dengan Udara dan ke dalam udara mereka akan hilang. Hanya pada Pertiwi kehidupan itu tampak nyata. Hanya Akasa yang nyata yang berarti ia wujud Dewa Siwa.
Untuk menjalankan kelima fungsi dan konsep ini, Dewa Siwa memiliki Lima wajah. Sementara Dewa Brahma dan Wisnu menciptakan dan menjaga. Penghancuran dan penarikan Kembali penciptaan dilakukan oleh dewa Rudra dan maheswara. Jadi Dewa Siwa mampu melakukan tugas semua itu, kelima fungsi itu. Tapi karena Dewa Siwa adalah wujud Tuhan itu sendiri, maka Dewa Siwa (Paramasiwa) adalah yang disebut Acintya; tak bertugas, tak terpikirkan dan tak terbayangkan karena wujudnya Rudra, Maheswara dan Iswara. Wujud yang sama itu disebut (Vesya), tempat duduk yang sama (asana), kendaraan yang sama (wahana). Jadi itulah sifat maya Dewa Siwa dan Keagunganya. Sabda Hyang Kalki Awatara pada kaliyuga sekarang: |